Kabar Baik beserta kita untuk Anda semua.....

KOTEKA (KOMUNITAS TENTARA KERAJAAN ALLAH )HENDAKLAH TERANGMU BERCAHAYA DI TEMPAT KEGELAPAN

Selasa, 27 Desember 2011

KEHIDUPAN UMAT ISRAEL BERSAMA GIDEON




5 Pelajaran dari Kehidupan Umat Israel Bersama Gideon
Kemudian berkatalah orang Israel kepada Gideon: “Biarlah engkau memerintah kami, baik engkau baik anakmu maupun cucumu, sebab engkaulah yang telah menyelamatkan kami dari tangan orang Midian.” Jawab Gideon kepada mereka: “Aku tidak akan memerintah kamu dan juga anakku tidak akan memerintah kamu tetapi TUHAN yang memerintah kamu.” Selanjutnya kata Gideon kepada mereka: “Satu hal saja yang kuminta kepadamu: Baiklah kamu masing-masing memberikan anting-anting dari jarahannya.” —Karena musuh itu beranting-anting mas, sebab mereka orang Ismael. Jawab mereka: “Kami mau memberikannya dengan suka hati.” Dan setelah dihamparkan sehelai kain, maka masing-masing melemparkan anting-anting dari jarahannya ke atas kain itu. Adapun berat anting-anting emas yang dimintanya itu ada seribu tujuh ratus syikal emas, belum terhitung bulan-bulanan, perhiasan telinga dan pakaian kain ungu muda yang dipakai oleh raja-raja Midian, dan belum terhitung kalung rantai yang ada pada leher unta mereka. Kemudian Gideon membuat efod dari semuanya itu dan menempatkannya di kotanya, di Ofra. Di sanalah orang Israel berlaku serong dengan menyembah efod itu; inilah yang menjadi jerat bagi Gideon dan seisi rumahnya. Demikianlah orang Midian tunduk kepada orang Israel dan tidak dapat menegakkan kepalanya lagi; maka amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya pada zaman Gideon.
Lalu Yerubaal bin Yoas pergilah dan diam di rumahnya sendiri. Gideon mempunyai tujuh puluh anak laki-laki, semuanya anak kandungnya, sebab ia beristeri banyak; juga gundiknya yang tinggal di Sikhem melahirkan seorang anak laki-laki baginya, lalu ia memberikan nama Abimelekh kepada anak itu. Gideon bin Yoas mati pada waktu rambutnya telah putih, lalu dikuburkan dalam kubur Yoas, ayahnya, di Ofra kota orang Abiezer. Setelah Gideon mati, kembalilah orang Israel berjalan serong dengan mengikuti para Baal dan membuat Baal-Berit menjadi allah mereka; orang Israel tidak ingat kepada TUHAN, Allah mereka, yang telah melepaskan mereka dari tangan semua musuhnya di sekelilingnya, juga tidak menunjukkan terima kasihnya kepada keturunan Yerubaal-Gideon seimbang dengan segala yang baik yang telah dilakukannya kepada orang Israel. - HAKIM HAKIM 8 : 22 – 35

1. Hakim Hakim 8:22, menyatakan bahwa umat Israel bersedia untuk diperintah oleh Gideon padahal mereka sebenarnya adalah bangsa yang suka melawan para pemimpin yang ditunjuk oleh Allah bahkan kepada Allah, mereka juga sering melakukan pemberontakan.
Jadi, peristiwa adalah sebuah pernyataan khusus . Bangsa Israel sedang mengumbar janji.
Oleh sebab itu, waspadalah kalau sedang mengalami kegembiraan yang luar biasa seperti yang dialami oleh bangsa Israel yang sedang merayakan kemenangan atas bangsa Midian di bawah pimpinan Gideon.
Karena rasa gembira yang berlebihan maka “mulut” kita bisa berkata-kata di luar kontrol kita.
Hal tersebut terbukti (ayat 35); setelah Gideon meninggal maka bangsa Israel tidak lagi menunjukkan rasa terima kasihnya kepada keturunan Gideon; tidak seimbang dengan apa yang telah dilakukan oleh Gideon kepada bangsa Israel, mereka lupa terhadap janji yang pernah mereka sampaikan bahwa mereka akan tetap berbuat baik terhadap Gideon beserta anak cucunya.

2. Hakim Hakim 8:23, menyatakan bahwa Gideon tidak terpancing dengan apa yang disampaikan oleh bangsa Israel .... Gideon tidak sombong, karena semua adalah berkat Tuhan.
Gideon tidak terlena dengan kata pujian umat Israel, karena Gideon menganggap bahwa pujian dan hormat hanya untuk Allah saja (Yesaya 2:17).
Memang, kalau sedang mendapat pujian seseorang cenderung menjadi lupa diri dan sombong.
Oleh sebab itu, jika ada orang lain kagum terhadap prestasi yang dapat kita capai; jangan ambil kemuliaan Tuhan .... jangan merasa bisa segalanya, karena kita masih perlu bantuan orang lain.
Awas ....!!
Ada hukuman khusus bagi orang yang sombong (Yesaya 3:16-16).
Tuhan akan melenyapkan segala sesuatu yang kita bangga-banggakan.
Allah akan mencabut kesemarakan dalam diri orang yang sombong.
Karena sebenarnya apa yang telah kita dapatkan, semuanya oleh kasih dan anugerah Allah saja.

3 . Hakim Hakim 8:27, sangat disayangkan .... setelah Gideon memperoleh banyak keberhasilan .... merasa telah banyak berbuat jasa dan menolong bangsa Israel maka timbullah sifat arogan dalam diri Gideon, yaitu: membuat baju efod dari bahan-bahan emas hasil persembahan umat Israel.
Gideon tidak berkonsultasi lebih dulu kepada para imam; ia mengambil kebijakan sendiri.
Berhati-hatilah .... jika sudah merasa banyak melakukan pertolongan kepada orang lain …. jangan mengambil keputusan sendiri tanpa pertimbangan apakah sudah sesuai dengan kehendak Tuhan.

4. Hakim Hakim 8:33, seiring berjalannya waktu, akhirnya bangsa Israel berbuat serong, yaitu menyembah para Baal; begitu cepat berubah .... lekas berbalik dari Allah dan mengikuti Injil lain (Galatia 1:6).
Sebetulnya, Allah akan segera memberikan pemulihan kepada umat-Nya jika mau berbalik lagi dan percaya kepada Allah dan mendekat kepada-Nya (2 Tawarikh 6:26-27).

5. Hakim Hakim 8:34, pada akhirnya, umat Israel tidak ingat lagi kepada Allah .... lupa terhadap segala kebaikan Tuhan.
Jangan melupakan Allah yang telah banyak berbuat baik kepada kita (Ulangan 4:9).
Jangan tinggi hati sehingga melupakan Tuhan dengan tidak lagi berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya (Ulangan 8:14).
Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan .... sebaliknya balas dengan memberkati orang yang menyakiti kita (1 Petrus 3:8-12; 2 Timotius 3:2); sebagai buahnya maka Allah memberkati kita lebih berlimpah karena kita telah memberi berkat kepada orang-orang yang pernah menyakiti hati kita. Puji Tuhan ....!!


Pdt Robert J.Runtukahu
Gembala Sidang GPdI Alfa Omega
Surabaya

NATAL HADIRKAN SUKA CITA

Renungan Natal Yesus Lahir dan Menghadirkan Sukacita
DEWASA ini banyak orang Kristen sibuk dengan berbagai urusan yang berkaitan dengan perayaan Natal. Dapat saja kita mengerti apabila perayaan Natal disambut dan dirayakan dengan sukacita sebab hal itu berhubungan dengan kehidupan dan keselamatan manusia yang dibawa oleh Yesus Kristus.

Namun sangat disayangkan karena yang terjadi saat ini manusia mulai memberi makna lain dari Natal, misalnya Natal dianggap sebagai satu kesempatan untuk berpestapora. Akibatnya Natal bagi banyak orang bukan lagi memberi sukacita dan kelegaan tapi beban.

Alkitab memberi kesaksian bahwa Yesus yang datang ke dalam dunia untuk menghadirkan sukacita bagi manusia. Betapa tidak, karena Ia yang datang untuk menunjukkan bahwa betapa besar Kasih Allah kepada dunia dan supaya dunia percaya sehingga tidak binasa (Yohanes 3:16).

Ketidak binasaan dunia (manusia) menjadi perhatian utama dari Tuhan Allah, bahkan menjadi tujuan dari kedatanganNya di dunia ini. Dalam diri Yesus, Allah memberikan diriNya sendiri demi keselamatan umat manusia dan dunia seluruhnya. Inilah berita kesukaan Natal. Kesukaan yang Allah berikan adalah kesukaan sejati yang tidak tergantung pada keadaan dan jelas berbeda dengan kesukaan yang diberikan oleh dunia yang sangat tergantung pada situasi dan keadaan.

Oleh sebab itu marilah kita menyambut dan merayakan Natal dengan kesukaan yang diberikan oleh Allah dan bukan yang diberikan oleh dunia, tanpa menghiraukan cukup tidaknya persiapan-persiapan material yang dapat kita siapkan.

Tuhan minta dari kita adalah kesediaan menyambut Dia dalam hati kita yang bersih dan tulus kepada-Nya agar Ia berkenan untuk hadir dan tinggal bersama kita. Sebagai orang percaya kita harus mau dan mampu menyingkirkan rasa iri hati, dendam, dan dengki, sebab itulah undangan Natal yang kudus.

Kitapun harus dapat melakukan pembaharuan dan perubahan melalui cara hidup yang menyenangkan hati Tuhan dan mampu menjadi berkat bagi orang lain. Di momen Natal juga ketika kita diberi kesempatan dan kemampuan untuk menyediakan sesuatu yang akan kita nikmati bersama dengan keluarga, sebaiknya ada dalam batas kewajaran sehingga itu tidak menjadi batu sandungan bagi yang lain.

Maka betapa indah dan bahagianya hidup ini bila kitapun membagi rasa sukacita kepada orang lain, khususnya kepada mereka yang berkekurangan. Dengan bersedia untuk berbuat hal yang indah seperti ini, maka kita menghadirkan diri sebagai orang yang mengikuti teladan hidup dari Dia yang Natalnya kita rayakan ini.
Selamat menyambut dan merayakan Natal Yesus Kristus 2011.


Oleh: Pdt PM Tampi MSi
Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS). KOSAPLAWAN NEWS

Kamis, 08 Desember 2011

RAHASIA BAGAIMANA MENJADI ISTRI YANG PALING BAHAGIA

Untuk anggota dan penggemar KOSAPLAWAN NEWS, anda bisa bergabung dengan kami di:

blog: kosaplawanews.blogspot.com & kosaplawanministry.blogspot.com

e-mail/ym: kosaplawannews40@yahoo.com
...
twitter: kosaplawaNews

facebook: kosaplawan news

facebook: ilyas kosaplawan alexander

facebook: koteka (komunitas tentara kerajaan Allah)

alamat: ketintang madya 66 surabaya-indonesia

hubungi: 082143568999

 
 
 
Istri yang Berbahagia
Perempuan diciptakan dari tulang rusuk yang diambil dari sisi Adam, bukan dibuat dari kepalanya untuk memerintah dia, bukan dari kakinya untuk diinjak-injak olehnya, namun dari sisinya untuk menjadi sederajat dengan dia, di bagian bawah dari tangannya untuk dilindungi, dekat ke hatinya untuk dikasihi.


Ternyata definisi "Berbahagia" bagi seorang istri adalah saat ia dapat menempatkan dirinya sesuai dengan ketetapan Firman Tuhan, dan membawa seluruh keluarga masuk kedalam kekekalan bersama dengan Kristus.


Haruskah isteri tunduk pada suaminya?


Tunduk adalah respon alamiah kepada kepemimpinan dalam kasih.
Ini adalah topik yang sangat penting dalam pernikahan dan juga dalam hidup sehari-hari. Allah mendesain soal tunduk ini di dalam Kejadian. Pada mulanya, karena tidak ada dosa, manusia tidak perlu tunduk kepada siapapun selain kepada kuasa Tuhan. Ketika Adam dan Hawa tidak menaati Allah, dosa masuk ke dalam dunia dan karena itu dibutuhkan otoritas. Karena itu Allah menetapkan otoritas yang dibutuhkan untuk menegakkan hukum negara dan juga untuk melindungi kita.

Pertama-tama, kita perlu tunduk kepada Allah yang adalah merupakan satu-satunya cara untuk menaati Dia secara penuh (Yakobus 1:21 dan Yakobus 4:7).
Dalam 1 Korintus 11:2-3 kita mendapatkan bahwa suami harus tunduk kepada Kristus sebagaimana Kristus tunduk kepada Allah. Ayat ini selanjutnya mengatakan bahwa isteri patut mengikuti teladan ini dan tunduk kepada suaminya. Ayat-ayat lain mengenai Kristus tunduk kepada Allah dapat ditemukan dalam Matius 26:39 dan Yohanes 5:30.
Ketika seorang suami mengasihi isterinya sebagaimana Kristus mengasihi gereja (Efesus 5:25-33) maka tunduk adalah respon alamiah dari isteri kepada suaminya.

Kata bahasa Yuanni yang diterjemahkan tunduk (hupotasso) adalah kata kerja yang berbentuk terus menerus. Ini berarti bahwa tunduk kepada Allah, pemimpin kita, dan suami kita, bukanlah tindakan yang dilakukan satu kali.
Tunduk adalah sikap yang terus menerus ada dalam pikiran kita dan menjadi pola tingkah laku kita.
Tunduk yang dibicarakan dalam Efesus 5 bukanlah berbicara mengenai sikap tunduk sepihak dari orang percaya kepada orang yang egois dan mau menguasai. Sikap tunduk dalam Alkitab didesain sebagai sikap di antara dua orang percaya yang dipenuhi Roh dan saling tunduk satu dengan yang lain dan kepada Allah.

Tunduk adalah jalan dua arah. Tunduk adalah posisi kehormatan dan kesempurnaan. Ketika isteri dikasihi sebagaimana Kristus mengasihi jemaatnya, tunduk tidaklah sulit.

Efesus 5:24 mengatakan, “Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu” (Efesus 5:24). Ayat ini mengatakan bahwa isteri harus tunduk kepada suaminya dalam segala sesuatu yang benar dan menurut hukum. Karena itu isteri tidak wajib melanggar hukum atau mengabaikan hubungannya dengan Allah.

Kata “tunduk” dalam Efesus 5:21 adalah kata yang sama dalam 5:22. Orang-orang percaya harus tunduk satu dengan yang lainnya karena menghormati Kristus.
Ayat 19-21 berbicara mengenai hasil-hasil kepenuhan Roh Kudus (5:18). Orang-orang percaya yang penuh dengan Roh Kudus selalu menyembah (5:19), bersyukur (5:20), dan tunduk (5:21). Paulus kemudian melanjutkan jalan pikirannya tentang hidup yang dipenuhi dengan Roh Kudus dan menerapkannya kepada suami dan isteri dalam ayat 22-23.
"Hai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan karena suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat."
( Efesus 5:22-23 )


Hal ini bukan berbicara tentang penundukan diri dalam konsep dunia, seperti dengan selalu berpamitan dengan mencium tangan suami sudah menandakan sebagai seorang istri yang tunduk, sebab bila itu semua dilakukan dengan pemberontakan dalam hati atau sekedar ritual supaya terlihat rohani,maka percuma saja.
Untung suami saya tidak suka dengan ritual semacam itu sekalipun ia dari suku jawa yang terkenal dengan tata kramanya, bagi dia itu bukan bentuk penundukan diri,tapi sebuah penindasan gender dan hanya untuk show off siapa yang lebih berkuasa.

Di sini Tuhan memberikan pedoman hidup bersama menurut cara Allah.
Jika kita menaatinya, kita akan menikmati relasi yang rukun,
sebaliknya, bila kita melanggarnya, kita akan mencicipi relasi yang penuh konflik.

Pertanyaan yang sering muncul adalah:
Mengapakah Tuhan secara spesifik menetapkan suami sebagai kepala sehingga istri harus tunduk kepadanya?
Apakah artinya "tunduk" di sini? Sejauh manakah kita akan tunduk kepada suami?

Kepemimpinan Suami
Keluarga adalah sebuah unit organisasi dan semua organisasi harus memiliki pimpinannya. Tanpa kepemimpinan, organisasi akan mengalami kekacauan.
Penunjukan pria sebagai pemimpin berkaitan erat dengan konsep Kristus sebagai kepala jemaat. Kristus, yang adalah Allah, mengambil identitas pria sebagai jasad ragawinya dan tidaklah masuk akal jika Tuhan menetapkan istri sebagai kepala rumah tangga dan menyamakannya dengan Kristus, kepala jemaat. Dalam hal ini, jauh lebih konsisten bila suami yang diidentikkan dengan Kristus.
Kepemimpinan menuntut adanya kuasa dan kuasa seorang suami Kristen adalah kuasa yang lahir dari pengorbanan, bukan pemaksaan.


Ketundukan Istri
Tunduk adalah syarat keanggotaan dalam suatu organisasi atau ikatan. Tanpa ketundukan, mustahil tercipta kerukunan.
Tunduk adalah pedoman yang Tuhan berikan kepada istri agar dapat melanggengkan hidup bersama, bukan perintah yang Tuhan sampaikan kepada wanita karena seolah-olah ini adalah masalah atau kelemahan wanita. Tanpa kecuali, kita semua sulit untuk tunduk.
Tunduk dibatasi oleh Tuhan sendiri, dalam pengertian, istri tidak boleh melanggar kehendak Tuhan gara-gara ingin tunduk kepada suami. Namun, berhati-hatilah untuk melabelkan segala sesuatunya, "kehendak Tuhan." Bahkan kepada suami yang "tidak taat kepada Firman," Tuhan memerintahkan istri untuk "tunduk" (1 Petrus 3:1).
Tunduk tidak berarti tidak berpendapat atau kehilangan keunikan diri; ingat, pernikahan adalah sebuah penyatuan bukan akuisisi. Dengan kata lain, sebagai penolong, istri boleh dan seharusnyalah menyumbangkan saran dan pendapat namun setelah itu, ia menyerahkan keputusan akhir kepada suami.
Tunduk bukan saja pada keputusan yang tepat tetapi juga pada keputusan yang keliru. Di sinilah ketundukan mendapatkan ujiannya dan di sinilah iman berperan-bahwa masih ada Tuhan yang memelihara kehidupan kita kendati suami telah mengambil keputusan yang keliru.

"Suami mengasihi Allah....Istri tunduk pada Allah"
* Tugas istri kepada suami ( EFESUS 5 : 22 - 24 )
5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

Bohong apabila seorang istri tunduk kepada Allah, apabila dia tidak bisa tunduk kepada suaminya.

*Tugas suami kepada istri ( Efesus 5 : 25 , 28-29 )
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

5:28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.

5:29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,

Bohong apabila seorang suami mengasihi Allah, apabila dia tidak bisa mengasihi istrinya.

Karena itu ditegaskan di dalam Efesus 5 : 33
5:33 Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
1. Anda seorang suami yang mengaku bahwa anda mengasihi Allah?
atau...
2. Anda seorang istri yang mengaku bahwa anda tunduk kepada Allah dan menghormati Allah?
Silahkan anda jawab sendiri...

Isteri yang tunduk...
Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan TUHAN. (Amsal 18:22).

Berbahagialah seorang suami yang di kehidupannya mendapat seorang isteri yang tunduk kepadanya dalam segala sesuatu. Ia tunduk kepada suami seperti ia sendiri tunduk kepada Tuhan. Bisakah seseorang itu berpura-pura tunduk kepada Tuhan tanpa diketahui Tuhan?
Kata tunduk dalam Injil berteks Yunani adalah hupotasso. Dijelaskan, dalam terminologi militer Yunani, kata hupotasso tsb bermakna "mengatur (divisi pasukan) dalam cara militer di bawah komando seorang pemimpin."
Nah, tentu saja sebuah rumah tangga bukanlah tentang militerisme, oleh karena itu, lebih lanjut dijelaskan, bahwa dalam terminologi non-militer, kata hupotasso bermakna "sebuah sikap sukarela (dari isteri) dalam hal penyerahan diri, bekerja sama, bertanggung jawab, dan turut memikul beban."

Apa jadinya jika seorang isteri menolak untuk tunduk kepada suaminya?
Ia menolak untuk menyerahkan dirinya kepada suami?
Menolak bekerja sama dengan suami?
Menolak tanggung jawab sebagai isteri?
Menolak untuk turut memikul beban keluarga/rumah tangga?
Masihkah bisa dikatakan bahwa suami tsb mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan Tuhan?
Adakah sesuatu yang baik dari isteri yang tidak tunduk kepada suaminya?
Adakah sesuatu yang baik dari isteri yang menolak menyerahkan dirinya kepada suami?
Adakah sesuatu yang baik dari isteri yang menolak tanggung jawabnya?
Adakah sesuatu yang baik dari isteri yang menolak memikul beban keluarga/rumah tangga?
"...dan ia DIKENAN Tuhan." (Apa artinya ini..???)

Hai istri- istri dengarlah......!!!
Istri yang tidak mau dan tidak merelakan dirinya untuk tunduk sama suami berarti istri yang keras kepala, tegar tengkuk, mengeraskan hatinya.
Istri- istri selalu membenarkan dirinya dan mencari- cari alasan untuk tidak mau tunduk kepada suaminya sebagai kepala rumah tangga yang sudah menjadi ketetapan Tuhan. Contohnya seperti istri saudara dari temannya tetangga saya(he.he.he)sering bertanya, sampai taraf yang bagaimana seorang istri boleh melawan suaminya?
Kalau suamiku selingkuh dan sudah berani membawa selingkuhannya ke rumah,apakah seorang istri harus tetap setia dan tetap tunduk lagi kepada suaminya?
Dan bagaimana pula kalau sebaliknya? Apakah seorang suami harus tetap mengasihi istrinya seperti mengasihi dirinya sendiri, ketika istrinya ketahuan berzinah?
Apa yang mesti kita lakukan? Tentu bercerai adalah keputusan yang paling gampang. Tapi, manakah yang terbaik yang lebih berkenan kepada Tuhan?
Apakah Alkitab memberikan jalan keluarnya?


Permasalahan dalam Hubungan Suami Istri

1. Bila terjadi konflik / pertengkaran
Isteri meninggalkan rumah tidak akan menyelesaikan masalah justru akan memperberat masalah, suami akan mempunyai kesan istri lari dari tanggung jawab kewajiban sebagai isteri, membuat suami menjadi sakit hati sehingga menjadi ringan untuk menceraikannya serta menambah fitnah bagi diri sendiri dan suaminya. Apalagi jika isteri pergi meninggalkan rumah karena dimarahi suami yang menasehatinya sungguh sangat berdosa.
Menurut versi Quran setan selalu berusaha untuk membujuk dan mengajak manusia untuk berbuat sesuatu yang tidak diridhoi Allah dan rasulnya. Setan bernama dasim tugasnya membujuk seorang isteri agar tidak taat kepada suami dan mempengaruhi seorang isteri agar pergi meninggalkan rumah dengan berbagai alasan untuk membenarkan perbuatan diatas . Alasan sakit hati karena perbuatan / perkataan suami, yang kadang dijadikan alasan isteri untuk membenarkan tindakan meninggalkan rumah dan suami. Seringkali ada Pihak ketiga (PIL) yang kadang menjadikan seorang isteri semangat meninggalkan suami meskipun tidak semuanya demikian.


Pada Intinya seorang isteri tidak boleh meninggalkan rumah tanpa izin suaminya, jadi meskipun dinasehati dan kurang diperhatikan suami saat isteri dalam keadaan sakit bukan berarti bisa melanggar aturan Firman Tuhan . Orang sakit kurang makan bukan berarti dia boleh mencuri makanan karena mencuri adalah dosa apapun alasannya. Begitu juga sakit yang diberikan oleh Tuhan kepada seorang isteri sebagai pemberi peringatan dari Tuhan bukan berarti seorang istri boleh menyakiti hati suami dengan pergi meninggalkan rumah dan meninggalkan suaminya.
Istri yang pergi dari rumah, meninggalkan suami menginap di tempat lain dan meninggalkan suaminya dalam keadaan marah , karena jika seorang Isteri pergi meninggalkan rumah dan suaminya artinya :
"Isteri tersebut bukan seorang wanita yang baik"


2. Pengaturan keuangan pasangan suami istri
Tidak ada hukum tertulis mengenai hal ini. Namun yang dianjurkan adalah harta bersama antara suami istri, di mana keduanya dapat mengetahui jumlah tabungan, dan jika ada sejumlah dana yang dikeluarkan, harus atas persetujuan bersama. Jika karena satu dan lain hal keduanya memutuskan untuk mempunyai ‘rekening/ harta terpisah’ karena urusan kepemilikan perusahaan yang berbeda, sesungguhnya harus tetap diusahakan agar baik suami dan istri dapat mengetahui jumlah tabungan yang mereka miliki dan dana yang dikeluarkan salah satu pihak.


Dengan pengaturan rekening bersama, maka tidak perlu dikuatirkan apakah suami memberi uang secara rutin kepada istri atau tidak karena secara otomatis uang sudah terkumpul untuk keperluan bersama.


Bersalahkah Istri jika tidak terbuka dalam hal keuangan?
Jika ada kemacetan komunikasi dalam perkawinan, maka sebenarnya terdapat kesalahan di kedua belah pihak, baik suami maupun istri. Namun harap dimengerti, dengan perannya sebagai kepala keluarga, maka para suami cenderung mengharapkan penghargaan dari istrinya. Maka, walaupun posisi istri dalam pekerjaan lebih ‘maju’ sekalipun, ia harus tetap tunduk kepada suaminya, demi membangun semangatnya dalam bekerja ataupun dalam memimpin keluarga anda. Tidak jarang, dengan penghargaan dari sang istri, maka suami dapat memperoleh kepercayaan dirinya dan memperoleh sukses dalam pekerjaannya dan dalam segi kehidupan lainnya.

3. Bagaimana jika tidak mempunyai keturunan ?
Sudahkah anda dan suami memeriksakan diri ke dokter spesialis, untuk mengetahui penyebabnya? Maksudnya jika ada penyakit yang dapat disembuhkan dapat dilakukan. Namun jika ternyata secara medis anda berdua tidak mungkin mempunyai anak, itu memang fakta yang tidak mudah. Namun, jika anda berdua memiliki komunikasi yang baik, dan berakar kokoh pada Tuhan, maka anda berdua akan dapat menyikapi realita ini dengan sikap yang positif. Walau anak adalah berkat Tuhan dalam perkawinan, namun tidak berarti bahwa pasangan yang tidak mempunyai anak tidak diberkati Tuhan.
Adopsi memang merupakan suatu alternatif yang dapat dipikirkan, tetapi itu bukan satu- satunya jalan. Anda dapat membicarakannya dengan suami untuk menyepakati sesuatu, agar walaupun anda tidak mempunyai anak, namun itu tidak mengganggu hubungan kasih antara anda berdua.

4. Hubungan suami istri
Hubungan suami istri adalah sesuatu yang agung dan sakral, karena mengikuti teladan hubungan kasih antara Kristus (Mempelai Pria) dan Gereja-Nya (mempelai wanita). Suami adalah kepala istri, dan harus mengasihi istrinya seperti mengasihi dirinya sendiri; dan istri harus taat kepada suami. Ini disebutkan dalam Efesus 5:22-33.

Jika anda berpikir suami lupa/ tidak ada niat untuk membahagiakan istri, maka pertanyaan yang sama perlu anda tanyakan sendiri:
“Apakah aku sudah berusaha untuk membahagiakan suamiku?”

Maka, jika istri merasa tidak dihargai oleh suaminya, yang harus dilihat pertama kali adalah, apakah ia juga sudah menghargai suaminya. Sebab seharusnya, jika itu dilakukan, maka suami akan menghargai istrinya juga. Ingatlah bahwa sakramen perkawinan telah mempersatukan suami dan istri, sehingga tidak benar untuk mencari perhatian dan kasih sayang dari pria lain yang bukan suami [atau perempuan lain yang bukan istri].

5. Jika istri seorang wanita karir
Sebagai seorang istri butuh yang namanya aktualisasi diri, sehingga dunianya tidak menjadi sempit dan kuper (kurang pergaulan). Walaupun pada kenyataann ya banyak istri-istri yang bekerja didasari atas aspek terpaksa karena harus menolong pendapatan suami yang tidak mencukupi kebutuhan rumah tangga atau keadaan suami yang pengangguran. Dalam hal ini akan timbul kesenjangan ekonomi atau pendapatan antara istri dan suami. Yang kemudian berbuntut pada masalah prestige dan harga diri seseorang terlebih bila penghasilan istri jauh lebih banyak dari pada penghasilan suami. Suami akan merasa tidak berguna dan tercampakkan, apalagi bila ia memiliki istri yang arogan dan suka memandang enteng suaminya. Belum masalah-masalah lain yang bisa saja timbul seputaran cara berelasi seorang istri dalam lingkup pekerjaannya sebagai seorang wanita yang bersuami. Saya pernah sukses dalam pekerjaan dibidang sekuler dan saya pun pernah bekerja sebagai full timer/ karyawan suatu denominasi gereja, dan ternyata etika-etika didalam kita berelasi dengan lawan jenis tidak jauh berbeda. Karena pekerjaan adalah ibadah,dan jika kita menjadikan ladang pekerjaan kita sebagai ladang pelayanan kita juga untuk menuai jiwa-jwaa, maka kita akan menempatkan diri kita sebagai seorang imam yang selalu harus menjaga kekudusannya, karena kita sadar kita mengenakan jubah imam itu ke manapun kita pergi. Ini bukan hanya berbicara tentang seorang yang memang sudah melayani di gereja saja, tapi bagi kita semua. Sebab Firman Tuhan sendiri mengatakan "Tetapi kamu adalah bangsa yang terpilih, imamat rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari DIA, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNYA yang ajaib" ( 1 Petrus 2:9 )

Cara seorang wanita karir menemui klien pria

Pertemuan yang demikian sebaiknya diadakan di tempat publik, di mana ada banyak orang, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan yang tidak perlu.
Carilah waktu yang wajar untuk bertemu, misalnya jika itu urusan kantor, maka bertemu pada jam- jam kantor yang wajar, jangan pergi di luar jam kantor pada malam hari atau pada hari Sabtu atau Minggu.
Usahakanlah agar anda tidak menemui klien anda sendirian, jika memungkinkan ajaklah rekan sekerja anda yang terkait dengan urusan klien anda.
Jika anda tidak melakukan hal ini (anda bertemu dengan klien pria berdua saja), pada waktu- waktu dan tempat yang tidak wajar, maka sesungguhnya dapat dimengerti jika suami anda berkeberatan. Bahkan tidak mustahil hal-hal yang tidak di inginkan terjadi, terlebih bila akhirnya timbul satu ketertarikan satu sama lain, di saat yang sama kondisi rumah tangga anda dalam keadaan konflik atau krisis perhatian satu sama lain. Bisa jadi karena faktor kelehan atau waktu pertemuan yang semakin jarang sehubungan dengan jadwal pekerjaan yang menumpuk. Ingat tidak ada jalan lain lain untuk menolak dosa, selain menutup setiap cela yang ada dan jangan pernah menfasilitasinya!

6. Jika suami melarang anda sekolah lagi?

Saya sangat beruntung dan bersyukur memiliki suami yang sangat mensuport sekali untuk saya mengembangkan diri dan membantu pengaktualisasi diri saya, tidak hanya lewat perfomance saja tapi juga lewat knowledge dan wawasan . Tapi banyak juga teman-teman saya yang merasa dirugikan sang suami dalam hal ini.
Sebenarnya yang perlu ditanyakan adalah apakah alasan di balik larangan itu. Sebab misalnya, jika dengan posisi anda sekarang saja, suami sudah merasa kurang dihargai, apalagi jika setelah anda selesai sekolah dengan gelar tambahan tertentu.
Anda akan lebih dapat memahami ini, jika anda membayangkan bahwa anda berada di posisi suami anda. Lagipula, umumnya sekolah S2 ataupun S3 menuntut energi yang tinggi, untuk mengerjakan tugas- tugas kuliah, sehingga mungkin suami melarang juga karena sayang pada anda, agar anda tidak jatuh sakit kelelahan.

Belajar adalah sesuatu yang baik dan memang kita akan terus belajar sampai mati. Tetapi jangan sampai belajar itu menyita waktu sampai anda tidak ada waktu lagi untuk memperhatikan suami. Jangan juga terobsesi dengan belajar/ sekolah lagi sampai seolah kalau tak tercapai menjadi bosan hidup. Ada banyak hal yang dapat anda lakukan dalam hidup, tidak hanya belajar/ sekolah.

Belajarlah untuk mengasihi dengan tulus, baik kepada Tuhan dan sesama, terutama orang- orang terdekat anda (suami & anak-anak ),
dan anda akan memperoleh makna hidup.

7. Jika terjebak rutinitas ....
Kejenuhan bisa menjadi faktor pemicu retaknya suatu rumah tangga, hubungan suami istri yang monoton, tanpa kreasi dan variasi sering kali menjadi pemicu kebosanan istri.
Ini adalah sesuatu yang dapat anda bicarakan dengan suami secara terbuka. Harapannya adalah, setelah anda dapat berkomunikasi dengan baik maka hal- hal semacam ini dapat diatasi. Jika kedua belah pihak mau memahami apa yang disukai dan tidak disukai oleh pasangannya, maka tidak ada masalah untuk menentukan jenis rekreasi bersama, dan semoga dapat menikmati kebersamaan.


Anda perlu mengambil waktu pergi hanya berdua saja tanpa disertai oleh anak-anak, dan sepanjang masa kebersamaan jauhilah pembicaran tentang anak-anak dan konflik-konflik yang sedang terjadi dalam rumah tanga maupun pekerjaan anda. Jadikan ini sebagai suatu moment yang indah dan berkesan seperti saat anda pacaran dulu. Tidak perlu ke tempat-tempat yang jauh, cukup dengan Dinner berdua di tempat yang romantis atau menonton bersama, olahraga bersama di pagi/sore hari atau saat hari libur.


Saya dan suami selalu menyediakan waktu untuk mewujudkan saat-saat dimana dunia hanya milik kita berdua tanpa dibebani oleh berbagai hal, seperti kencan-kencan berdua dan keluar kota berdua saat suami dinas untuk berbulan madu kembali. Saya bersyukur ini semua dapat terwujud setelah saya belajar tunduk pada suami untuk resign dari tempat kerja saya. Sehingga kami bisa pacaran forever...hehehe....Tapi kalaupun terhalang ruang dan waktu, anda bisa ambil waktu untuk weekend berdua saja di hotel yang terdekat dengan rumah anda. Kalaupun terhalang oleh biaya, anda dapat memintah orang tua atau sanak family untuk membantu menjaga anak-anak, sehingga rumah dapat menjadi tempat bulan madu anda kembali.

Tidak harus semua waktu di isi dengan aktifitas seksual, kalau di dunia barat para pasangan suami istri terbiasa menciptakan momen-momen romantis dengan berdansa berdua. Kalau kita tidak terbiasa dengan itu kita dapat menonton home theater bersama atau karaoke/bernyanyi bersama, mungkin juga sambil memainkan alat-alat musik yang ada bersama-sama, dsb.



8.Jika suami hanya sayang ortu sendiri
Yang pertama-tama kita pahami dalam konsep berkeluarga bahwa tidak ada lagi istilah orang tuamu dan orang tuaku, sebab apa yang menjadi milik masing-masing dilebur menjadi satu sebagai milik bersama termasuk orang tua dan sanak famili.

Sehingga dalam percakapan sehari-hari hilangkan sebutan yang mengklasifikasi sebagai milikmu dan milikku.Seperti saat menyebut sebutan ibu untuk ibu mertuan saat bercerita pada pasangn, tidak perlu menambahkan kata "mu" dibelakangnya, seperti "Ibu-mu tadi tilpon", cukup "Ibu tadi tilpon", dan biarkan suami yang akan bertanya "Ibu yang mana?" (Jika dua-duanya panggilannya sama dalan keluarga masing-masing), dn silakan anda menjawab pertanyaan suami juga tanpa akhiran "mu".
Daripada menjawab dengan "Ibumu", lebih baik sebutkan nama tempat tinggal nya saja, seperti "Ibu Bandung", dsb. Kalaupun tempat tinggalnya sama, carila satu hal yang dapat membedakan keduanya. Hal yang sama berlaku saat ana memintakan perhatiaan untuk orang tua anda dalam bentuk apapun, sebutkan kata "mu" untuk menyatakan orang tua anda, sehingga suami pun merasa itu adalah orang tuanya, dan sebutkan kata "ku" untuk menyatakan orang tuanya, sehingga suami pun dapat merasakan bahwa anda mengasihi orang tuanya.

9. Jika suami lebih mudah bicara di luar rumah daripada di dalam rumah.....
Ini juga perlu menjadi bahan anda memeriksa diri sendiri, kiranya, apakah sebabnya? Apakah di luar rumah suami merasa lebih diterima dan lebih diakui keberadaannya daripada di rumah? Apakah di rumah ia merasa sering dipersalahkan/ dituduh? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa ia tetap merasa dituduh?
Jika komunikasi dengan berbicara sudah sulit, mungkin ada baiknya anda menulis surat kepada suami. Sampaikan perasaan anda dengan menuliskannya pada secarik kertas/ buku. Fokusnya jangan memarahi, tetapi hanya menyampaikan perasaan anda, terutama jika anda merasa kesepian dan sedih. Sebelum menuliskannya, berdoalah terlebih dahulu, semoga Tuhan membimbing anda untuk mulai mengusahakan komunikasi yang baik dengan suami anda.


Bagaimana supaya perkawinan harmonis?
Supaya perkawinan harmonis, diperlukan komunikasi yang baik antara suami dan istri. Jangan pula dilupakan, yang terpenting juga adalah komunikasi suami dan istri dengan Tuhan, sehingga penting diadakan doa bersama suami dan istri, baik jika dapat dilakukan setiap hari, dan juga pergi ke gereja bersama- sama pada hari Minggu.
Jika hal ini dilakukan diharapkan komunikasi yang terjadi melibatkan juga komunikasi batin, sehingga apa yang menjadi pergumulan dan keinginan istri dapat dipahami oleh suami dan demikian juga sebaliknya.

Komunikasi yang baik dengan Tuhan akan membangun Komunikasi yang manis pula antar suami istri. Dengan penuh kelembutan dan rasa saling menghormati serta saling pengertian satu sama lain, maka hubungan suami istri dihidupkan kembali, dalam dinamika yang ceria dan rilex,
sehingga tidak tercipta sebuah kebosanan.



Jika sekarang hubungan sudah terlanjur hambar, datanglah kepada Tuhan, untuk memohon pertolongan-Nya. Tuhan Yesus yang sudah mempersatukan anda, akan mampu membantu anda untuk mengusahakan kasih untuk kembali hadir dalam perkawinan anda.



HAL-HAL YANG HARUS DIKETAHUI SETIAP ISTRI

Tanggung jawab utama suami dalam keluarga Kristen adalah mengasihi istrinya. Ini dinyatakan beberapa kali dalam Alkitab. Dalam satu bagian Alkitab, istri diperintahkan untuk mengasihi suaminya ( Titus 1:4 ) .Walau acuan ini menunjukan bahwa mereka diharapkan menciptakan suasana kasih dalam rumah, tanggung jawab utama mereka dinyatakan dalam ayat berikut, dimana mereka dinasihati untuk taat pada suami mereka ( Titus 2:5 KJV ).Ketaatan meliputi tunduk dan subordination. Kata yang digunakan untuk tanggung jawab istri tidak kurang dari 6 kali dalam PB ( Ephesians 5:22, 24; Colossians 3:18, Titus 2:5, 1 Peter 3:1, 5 ).


Kita telah membahas kepemimpinan dan urutan otoritas dari Tuhan dalam rumah, tapi sekarang kita ini mengaplikasikan itu pada istri, karena taat merupakan tugas utamanya. “Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan.” ( Ephesians 5:22, TLB ). Para wanita, ketaatan pada suami merupakan ketaatan pada Tuhan, karena Tuhan memerintahkan anda melakukan itu! Jika anda tidak bisa menemukan itu untuk taat pada suami, lakukan untuk Tuhan. Tuhan mengasihi anda dengan kasih yang sempurna. Responi kasihNya dengan tunduk pada suamimu.


*“Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.” ( Ephesians 5:24, TLB).
Ketiga kata “dalam segala sesuatu” bukankah terlalu luas? Ketaatan tidak hanya dipraktekan saat anda ingin melakukan itu, atau saat anda dengan sepenuh hati setuju dengan suami anda, atau saat dia memperlakukan anda dengan kasih Kristus, tapi dalam segala sesuatu! Alkitab tidak membatasi ketaatanmu atas kasihnya, demikian juga dengan ketaatanmu.
Anda harus bertanggung jawab pada Tuhan atas tindakan anda, dan tidak ada alasan untuk ketidaktaatan atas FirmanNya yang diterima.



“Tapi suami saya tidak pernah mempertimbangkan perasaan saya.
Saya harus mempertahankan hak saya.”

Bukankah itu sama saja mempertengkarkan Firman dan hikmat Tuhan yang Maha Tahu? Apakah anda berpikir Dia tidak tahu tentang keadaanmu saat Dia menulis FirmanNya? Dia berkata bahwa anda harus tunduk pada suami dalam segala hal. Dia pasti tahu ini yang terbaik bagi anda, atau Dia tidak pernah meminta anda melakukannya. Serahkan diri anda kepadaNya; katakan padaNya bahwa anda ingin menjadi pasangan yang taat. Ketaatan pada perintahnya sangat memuliakan Tuhan.



“Tapi suami saya seperti ubur-ubur.
Bagaimana saya bisa tunduk dan bergantung padanya?”
Coba! Coba tunduk padanya seperti pada Tuhan dalam segala hal. Taat pada Firman dan percayakan akibatnya pada Tuhan! Hormati penilaian suami anda saat dia harus membuat keputusan. Nyatakan kepercayaan pada kemampuannya daripada melangkahinya, mengejek dan merendahkannya atau membandingkan dia dengan pria lain.
Katakan padanya bahwa anda pikir dia yang terbaik, dan anda bersyukur pada Tuhan untuk memberikan dia dalam memimpin. Lihatlah Tuhan menggunakan prilaku anda itu untuk membuat dia jadi pria, pria yang sesuai kehendak Tuhan.


Seperti yang sudah Tuhan rencanakan bahwa kasih suami untuk memenuhi kebutuhan istri, juga dia merencanakan ketaatan istri untuk memenuhi kebutuhan suami. Walau nature seorang wanita adalah bergantung, seorang pria merasakan dorongan untuk memimpin. Tidak masalah apa yang dia katakan atau lakukan, dia marah terhadap setiap taktik yang digunakan istri untuk mendominasi atau memanipulasinya. Lebih jauh, seorang pemimpin harus memiliki respek dan diakui, dan itulah maksud Tuhan untuk disediakan oleh istri. “isteri hendaklah menghormati suaminya.” ( Ephesians 5:33, TLB ).

Tuhan membuat suami untuk memimpin; istri harus membiarkan dia memimpin, memperlakukannya seperti seorang pemimpin diperlakukan.


Mencari penghasilan bukan hal mudah dalam dunia kita yang penuh persaingan. Suami harus menghadapi frustrasi, putus asa, dan kemunduran. Sebagian orang mengambil keuntungan darinya, menipunya, dan memperlakukan dia dengan tidak adil. Orang lain mengkritiknya atau mencelanya.
Dia perlu seseorang untuk menguatkan dia, menghargai dia, percaya padanya, dan menghormatinya—dan itulah alasan Tuhan memberikan dia istri!
Dia mampu menanggung lebih banyak kesulitan dalam dunia kerja jika dia tahu ada seorang istri dirumah yang mengagumi dia, percaya, dan mendukungnya, apapun yang terjadi. Jika dia mendapat perlakuan yang sama dirumah seperti ditempat kerja, dia cenderung untuk melarikan diri dan membawa ketidak bahagiaan.
Tapi pemikiran adanya pasangan yang mengaguminya akan menguatkan dia akan mendekatkan dia kerumah seperti magnet.



Beberapa mungkin berpikir, “Masalah ketaatan ini bisa terjadi jika suami anda seorang Kristen, tapi saya tidak.” Pesan utama Alkitab tentang pembahasan ini ada dalam 1 Peter Ini ditulis untuk semua istri, tapi ada perintah khusus bagi mereka dengan suami yang belum selamat: “Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya.” ( 1 Peter 3:1, KJV).
Pemunculan kedua dari kata dalam ayat ini tidak memiliki sesuatu mendahuluinya dalam teks Yunani. Itu tidak menunjuk pada Firman Tuhan, seperti yang pertama, tapi setiap perkataan, seperti omelan!
Ini merupakan penyingkapan yang luar biasa. Tuhan berkata bahwa ketaatan istri merupakan kunci memenangkan suami yang belum percaya kepada Kristus. Dia tidak harus terus menyuruh kegereja. Dia tidak berkotbah pada suaminya. Dia tidak membacakan Alkitab padanya. Dia hanya diminta untuk tunduk pada suaminya—dengan sukarela, sukacita, dan penuh kasih.
Tuhan menggunakan prilakunya, untuk memenangkan suaminya.

Suatu kali saya memperhatikan satu orang murid saya menghilang untuk beberapa minggu kemudian dalam kelas pemuridan saya. Melalui bertanya, saya mengetahui bahwa suaminya kesal dengan aktifitas Kristennya yang terlalu banyak, yang sebenarnya ingin dia ada dirumah dan melakukan tugas rumah tangganya. Setelah mendengar apa yang diajarkan Alkitab tentang hal ini, dia memutuskan untuk tunduk padanya walau mengorbankan aktifitas kerohaniannya yang disukainya.
Tidak lama kemudian suaminya yang tidak terlalu tertarik tentang Tuhan, percaya Kristus sebagai Juruselamatnya dan mulai pergi gereja dengan istrinya untuk mendengar Firman Tuhan. Suaminya juga mengijinkannya kembali kekelas Alkitab. Akibat dari tunduk kepada kehendak Tuhan selalu menguntungkan kita!
( Acts 5:29, TLB.)

*Pemikiran yang sama dengan surat Paulus pada jemaat Kolose.
“Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.” ( Colossians 3:18 KJV ).
Maksud dasar disini adalah istri harus tunduk pada suami karena inilah yang seharusnya bagi wanita yang mengenal Tuhan. Tapi kata itu juga bisa berarti bahwa ketaatan hanya pada wilayah yang dikehendaki Tuhan. Jika ketaatan pada suami merupakan ketaatan pada Tuhan seperti dinyatakan Ephesians 5:22, maka itu diatur oleh otoritas Firman Tuhan. Sebagai contoh, jika seorang suami meminta istri Kristennya untuk ikut serta dalam pesta yang tidak baik, dia harus menolak, karena aktifitas ini jelas berlawanan dengan kehendak Tuhan.
Ketaatan terhadap hal yang tidak terhormat akan menyebabkan suami yang belum selamat memandang rendah istrinya yang Kristen, dan menjauhkan dia dari Kristus.
( James 1:5.)


*Dilihat dari Firman Tuhan,....
Ketaatan bukan perbudakan yang harus dilakukan istri....!!!
Itu bukan kehilangan kepribadian dan individualitas. Ketaatan sejati merupakan suatu kreatifitas dan tantangan seorang wanita dalam menyenangkan suaminya bahwa dia menghormati, mengaggumi, dan bergantung padanya.
Itu membutuhkan kematian semua kesombongan dan penghancuran semua motivasi yang egois. Itu berarti bahwa istri menjadi lebih tertarik terhadap kebutuhan suami daripada dirinya. Itu berarti dia berhenti bertanya, “berapa jauh saya bisa tunduk pada suami.” Sebaliknya mulai bertanya, “berapa jauh saya bisa terus tanpa tidak mentaati Tuhanku?” Ini mungkin membutuhkan perubahan total prilaku istri terhadap suaminya, tapi Tuhan akan menolongnya jika dia memintaNya.
Berdoalah :“Tuhan, berikan aku keinginan sederhana dan tidak egois untuk dipimpin suami saya saat saya dipimpin oleh Mu, dan kemudian membawa kemuliaan bagi namaMu.”



*Sekarang lihat beberapa hal yang Tuhan ingin setiap istri Kristen tahu, apakah suaminya seorang percaya atau tidak.
“Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.” ( 1 Peter 3:3, 4, TLB).
Dari kata Yunani diterjemahkan “keindahan diluar” kita mendapat kata “cosmetic,” menandakan suatu yang indah. Firman Tuhan mengatakan wanita Kristen bagaiamana jadi cantik. Jika mereka mengikuti nasihat ini, mereka akan menyelamatkan diri dari biaya besar! Petrus berkata bahwa kecantikan tidak hanya dari luar, seperti gaya rambut, perhiasan, dan baju, tapi dari hati.
Dia tidak mengatakan bahwa seorang wanita Kristen harus kotor atau tidak memperhatikan penampilan, tapi menyatakan bahwa keindahan sejati adalah sesuatu yang lebih dalam dari kulit atau perawatan kulit!



Para wanita perlu memperlajari hal ini. Sebagian mungkin berpikir Tuhan memberikan suami untuk membelikan mereka semua yang hati mereka inginkan. Mereka mendorong suami mereka untuk menghasilkan lebih banyak uang agar mereka bisa membeli pakaian dan perhiasan dan merapikan rambut mereka lebih sering, dan mengaggumkan orang dengan kecantikan dan status social mereka!
Mereka menggunakan suami mereka untuk memuaskan kesombongan dan keinginan akan materi. Seorang wanita seperti ini biasanya menghancurkan suaminya atau membawa suami pada orang lain yang mengasihi dirinya sebagaimana adanya.


*Sesuatu yang tidak pernah usang adalah “…roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.” “
Lemah lembut” artinya penuh kasih, pengertian, mau menyerahkan hak pribadi. “tentram” berarti tenang, damai, tidak terganggu. Suatu roh yang lemah lembut dan tentram merupakan suatu yang berharga dimata Tuhan, suatu nilai yang tinggi.
Tapi jika percakapan saya dengan para suami Kristen menunjukan daya tarik ini tidak ada diantara wanita pada umumnya—bahkan wanita Kristen.

Keluhan beberapa suami dalam konseling yang saya tangani : "Saya sering mendapatkan omelan, keluhan, komplain, dan kemuraman".
Jelas ini semua bukanlah daya tarik seorang wanita Kristen!

“Tapi” protes beberapa orang istri , “ mereka mengatakan bahwa fisik kita yang menyebabkan kita secara emosi lemah dan murung.”
Benar, tapi semua kemurungan bisa dihasilkan kimia.
Sebenarnya, itu berasal dari penolakan dalam hidup seseorang untuk turun tahta dan membiarkan Yesus yang mengatur. Penolakan seperti ini adalah dosa.

Pemarah merupakan keluhan yang paling sering diantara suami dan istri, dan biasanya dari gangguan kesenangan, kenyamanan salah satu pasangan terhadap lainnya.
Pemarah merupakan nature dosa untuk memaksakan cara sendiri.
Natur dosa perlu diturunkan dan dikalahkan!


Tapi fakta ini tidak memberikan suami hak untuk tidak kasih atau tidak baik pada istrinya saat berada dalam mood yang buruk. Dia tetap memerlukan kata-kata simpati dan pengertian daripada kemarahan seperti “berhenti berkelakuan kekanak-kanakan.”
Tapi istri juga tidak bisa menyalahkan sifat buruknya pada suami. Dia harus menerima tanggung jawab itu secara pribadi dihadapan Tuhan.
Dia harus menyebut itu sebagaimana seharusnya—dosa.
Kemudian dia harus mengakui itu pada Tuhan dan meminta kuasa dan anugrah untuk mengatasinya. Tuhan Yesus Kristus akan menghasilkan didalam dirinya kasih karuniaNya dan kebaikan.

Harus diakui hidup seorang wanita bisa sulit......
Beban mengurus rumah dan mengurus anak bisa menjadi rutinitas yang monoton....Membuatnya lelah scara fisik dan psikis.
Dia terus melakukannya, tapi tidak merasa berkontribusi sesuatu yang penting bagi hidup.
Pengurungan terus menerus dalam tembok dan celoteh anak kecil bisa mengganggunya. Tapi jika dia mengijinkan prilaku itu berkepanjangan, akan membawa kemurungan atas rumah tangga, dan setiap orang akan menderita.

Ingatlah:Suasana gembira dalam rumah sangat bergantung pada istri!
Jika dia menerima tanggung jawabnya untuk menciptakan suasana yang baik dan menyerahkan dirinya pada Roh yang ada dalam diri, Dia akan menghasilkan dari dirinya BuahNya; hidup akan menjadi tantangan yang menarik daripada pekerjaan yang mengesalkan.
Kadang wanita terlibat dengan begitu banyak kegiatan luar sehingga mereka kehilangan prioritas Alkitabnya. Tanggung jawab utama mereka adalah membuat suami dan rumah mereka bahagia.

Dan ini perlu pemikiran serius, perencanaan yang seksama, dan perhatian yagn tidak egois. Hasilnya akan berkelimpahan, dan kepuasan pribadi akan sesuai dengan usaha ( Proverbs 18:22, TLB)

Namun demikian........
Perkataan peringatan harus diberikan kepada para suami.......!!!
Sangat mudah bicara tentang kesalahan pasangan kita daripada mencari kasih karunia Tuhan untuk memperbaik kekurangan kita......
Blog ini tidak ditulis supaya para suami dapat menyalahkan istri mereka....!!!
Ini ditulis agar Roh Kudus bisa mencerahkan istri Kristen tentang tugas mereka.


Marilah setiap kita menguji hidup kita sendiri dalam terang Firman; Roh Kudus akan melakukan karyaNya dalam pasangan anda dengan caraNya!

LAWATAN KKR SURABAYA PAKWON JAWA TIMUR.

Untuk anggota dan penggemar KOSAPLAWAN NEWS, anda bisa bergabung dengan kami di:

blog: kosaplawanews.blogspot.com & kosaplawanministry.blogspot.com

e-mail/ym: kosaplawannews40@yahoo.com
...
twitter: kosaplawaNews

facebook: kosaplawan news

facebook: ilyas kosaplawan alexander

facebook: koteka (komunitas tentara kerajaan Allah)

alamat: ketintang madya 66 surabaya-indonesia

hubungi: 082143568999



in Tjipto : Tetap Sabar Dan Setia Seperti Kaleb
Surabaya mendapatkan lawatan Tuhan dengan diadakannya Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dan seminar yang diadakan selama dua (2) hari berturut - turut sejak hari selasa tanggal 6 dan hari rabu 7 Desember 2011.

Kegiatan yang diadakan di Supermall Surabaya Convention Center (SSCC) dibagi atas dua (2) sesi dimana pagi hari pukul 10.30 WIB dipakai untuk seminar dan sore harinya pukul 17.30 WIB didakan KKR dengan mengundang Ev Daniel Tjipto, Pdt Petrus Hadi, dan Ev Iin Tjipto sebagai pembicara.

Ev Iin Tjipto dapat kesempatan sebagai pembicara pada sesi seminar Rabu (7/12) yang diikuti sekitar 300 Jemaat. Menjadi dasar dalam materi seminarnya terambil dari kitab Yosua 14:7-12 dimana dikisahkan Kaleb membutuhkan waktu 40 tahun untuk mendapatkan kegenapan dari janji Tuhan terhadap dirinya.

Oleh karena itu Iin mengajak jemaat yang hadir untuk tetap bersabar dan tetap setia dalam menantikan janji Tuhan karena Tuhan sedang kerjakan sesuatu yang mungkin bagi kita mustahil terlebih banyak orang mengatakan kalau tahun 2012 adalah tahun penuh masalah dan kegoncangan dimana - mana. Mungkin waktu yang kita butuhkan terasa lama tapi waktunya kita bukanlah waktunya Tuhan. (MWP)

Rabu, 07 Desember 2011

PERTOBATAN SEORANG PREMAN BERHATI BENGIS

Untuk anggota dan penggemar KOSAPLAWAN NEWS, anda bisa bergabung dengan kami di:

blog: kosaplawanews.blogspot.com & kosaplawanministry.blogspot.com

e-mail/ym: kosaplawannews40@yahoo.com

twitter: kosaplawaNews

facebook: kosaplawan news

facebook: ilyas kosaplawan alexander

facebook: koteka (komunitas tentara kerajaan Allah)

alamat: ketintang madya 66 surabaya-indonesia

hubungi: 082143568999

Pertobatan Seorang Preman Berhati Bengis
Nico Kilikily, seorang preman berhati

bengis menuntut darah musuh-musuhnya dengan menggunakan benda maksiat pembawa bencana.

“Samurai saya sudah banyak

memakan korban jiwa dan banyak darah yang tertumpah. Pedang samurai itu saya asah setiap hari supaya siap siaga setiap waktu.

kalau ada serangan saya tinggal menggunakan,” ujar Nico membuka kesaksiannya.

Dengan balutan jubah panjang berwarna

putih, Nico bak seorang panglima bertangan besi tanpa perasaan seolah ingin menunjukkan kehebatannya. Nico menyatakan bahwa dia

tidak pernah menyangka orang-orang yang melihatnya menganggap dirinya sebagai seorang panglima. Namun, dirinya sangat bangga

akan sebutan itu karena menurutnya gelar panglima diberikan untuk seseorang yang memiliki nama besar.

Sosoknya sebagai

penguasa di salah satu kawasan Jakarta Pusat begitu sangat disegani dan ditakuti baik oleh kawan maupun lawan. Nico akan

langsung menghajar orang yang memeloti dirinya ataupun berbuat salah walaupun itu sepertinya kesalahan kecil. Semuanya dipukul

Nico tanpa ampun. Karena keberaniannya tersebut banyak orang yang takut dan menganggap dirinya hebat.

Sehari-hari, Nico

dan anak buahnya harus siap bertikai demi mempertahankan lahannya dari invasi genk lain. Suatu hari, lokasi mangkal Nico dan

anak buahnya di datangi oleh kelompok lain. Kelompok lain tersebut datang dengan maksud untuk mengusir Nico cs keluar dari

kawasan yang dipegangnya selama ini. Tentu saja, Nico dan kawan-kawannya tidak menyetujui hal tersebut.

Merasa lahan

tempat mendapatkan penghasilannya ingin diambil, Nico tidak berdiam diri. Dia dan teman-temannya langsung menjawab tantang

kelompok lain yang ingin merebut lahannya sehingga bentrokan pun tidak dapat terhindari.

“Ketika perang, kebanyakan ada

korban jiwa. Bisa-bisa ditangan saya, ada yang jatuh saya hantam. Begitu juga apabila jatuh di tangan orang lain, kita lagi

geram maka lampiaskan kepada orang itu disitu,” ungkap Nico mengenang masa lalunya yang kelam tersebut.

Kemenangan atas

kelompok lain membuahkan kesombongan yang menjadi-jadi dalam diri Nico. Sebagai penguasa di salah satu kawasan Jakarta, yakni

Tanah Abang, Nico berbuat apa saja yang diinginkannya.

Perang karena mempertahankan wilayah acapkali dilakukan oleh Nico

Kilikily agar wilayahnya tidak berpindah ke tangan orang lain. Apalagi Tanah Abang dikenal merupakan sebagai salah satu sentra

bisnis yang menjanjikan di pusat Jakarta sampai saat ini. Demi hal tersebut, perang antar genk kembali meletus. Kali ini Nico

dan anak buahnya harus berjuang sampai titik darah penghabisan. Perang tersebut berlangsung dari jam 9 pagi sampai jam 5

sore.

Teriakan demi teriakan saling bersahutan. Suara bacokan berkali-kali terdengar basah di telinga. Suasana tegang

semakin mencekam menyeliputi di daerah tersebut.

“Akibat keributan itu kantor kecamatan Tanah Abang pun dibakar. Waktu

itu Yang memimpin keributan tersebut adalah saya,” ujar Nico.

Atas insiden tersebut, Nico dan anak buahnya kemudian

ditahan. Setelah diproses beberapa lama, Nico pun dikeluarkan dari penjara. Beberapa waktu kemudian, sang panglima pun harus

berhadapan kembali dengan aparat.

Seorang oknum aparat yang sedang dalam keadaan mabuk mengajak Nico berkelahi. Karena

terdesak kondisi, akhirnya dirinya pun meladeni tawaran perkelahian dari oknum polisi tersebut hingga akhirnya aparat tersebut

terkapar tak berdaya.

Sikap keras yang ditunjukkan Nico ternyata merupakan hasil bentukan dari ajaran papanya yang

merupakan seorang pegulat dan memiliki hobi berantem. Papa Nico sangat senang kalau melihat anak-anaknya jadi jagoan. Bahkan

papanya sering memberikan motivasi kepada Nico dan kakak-kakaknya agar bisa menjadi seorang pembunuh. Papanya melarang Nico

agar mengeluarkan air mata dan bila itu dilanggarnya maka dirinya tidak akan dapat uang jajan. Ketika Nico menang dalam

pertarungan maka pujian dan sanjungan diberikan papanya.

Perkelahian antara dirinya dengan oknum polisi mabuk tempo hari

ternyata menambah masalah dalam dirinya. Kawan-kawan dari oknum polisi tersebut mendatangi dirinya yang saat itu sedang seorang

diri. Dengan memegang senjata, para oknum polisi tersebut menghajar Nico tanpa ampun yang hanya bisa mundur dan menangkis

serangan dari para pengeroyoknya tersebut.

Beruntung bagi Nico, saat ia mulai tak berdaya, musuh-musuhnya

meninggalkannya dalam keadaan yang sangat mengenaskan. Dan beberapa waktu kemudian, sebuah berita membuat naluri pembunuhnya

bergejolak dalam batinnya.

Beberapa junior Nico di genk tersebut datang ke lokasi tempat mangkal mereka dan memberi

kabar bahwa salah seorang teman dekatnya, Anis dikeroyok oleh salah satu genk. Mendengar hal tersebut, dengan membawa samurai,

Nico dan anak buahnya langsung bergegas mendatangi lokasi pengeroyokkan salah satu anggota genknya. Disana dia menemukan

kondisi Anis, temannya tersebut masih hidup tetapi dalam kondisi menggenaskan.

Tidak terima dengan tindakan yang

dilakukan oleh kelompok tersebut kepada temannya membuat rasa persaudaraan Nico tergugah. Akhirnya dirinya mencari orang-orang

yang telah melukai temannya tersebut. Nico cs pun melakukannya dengan membakar rumah-rumah dan motor yang ada di Tanah

Abang.

Dendam kesumat yang berurat akar dalam dada Nico semakin memuncak saat pimpinan genk yang dicari itu lari entah

kemana. Namun, beberapa hari kemudian sebuah peristiwa sadis pun terjadi. Nico cs akhirnya bertemu dengan pimpinan genk yang

telah melukai teman dekatnya tersebut dan mereka pun melakukan hal yang sama, bahkan lebih kepada musuhnya tersebut. Kedua

belah mata dari pimpinan genk tersebut dibuat buta oleh Nico cs.

Semua musuh dibuat lumpuh, lunglai, tanpa daya saat

berhadapan dengan Nico. Tidak ada musuh yang berani menyentuh wilayah mereka. Dengan kekuasaan dan nama besar yang dimilikinya,

sebuah perusahaan mempercayai Nico untuk mengeksekusi sebuah rumah bermasalah.

Setelah berhasil mengeksekusi rumah

tersebut, Nico dan anak buahnya mulai dipercaya baik oleh pengusaha-pengusaha atau orang penting untuk membantu menyelesaikan

usaha mereka. Segala hal yang menjadi penghargaan di dunia ini dimiliki oleh Nico cs. Harta, tahta, wanita semua dengan mudah

didapatkannya. Bahkan, narkotika pun turut dikecapnya.

Dengan mengonsumsi narkotika, Nico seperti mendapatkan

kesejahteraan diri dan kasih sayang. Walaupun dari lubuknya yang paling dalam, dia ingin keluar dari lingkaran setan tersebut.

Sampai satu ketika seorang teman memberinya inex impor dari Belanda.

Pada saat mengonsumsi barang tersebut, terjadi

suatu perasaan yang dahsyat di dalam diri Nico. Perasaan dahsyat itu ternyata adalah tanda-tanda bahwa diri Nico alami over

dosis. Darah keluar dari hidung, mulut dan telinga. Bahkan lebih parahnya lagi, tubuh Nico sudah mulai merasakan dingin dari

kaki sampai lehernya. Sepertinya tipis kemungkinan Nico akan selamat. Akhirnya Nico pun dibawa ke rumah sakit. Pada saat itu,

Nico teringat dengan lagu sekolah minggu yang pernah dinyanyikan waktu ia kecil, “Yesus, Yesus, dokterku yang baik. Dokter

dunia tidak sama”. Padahal syair tersebut tidak pernah diingatnya setelah dia beranjak remaja.

Sesampainya di rumah

sakit, lagu tersebut masih terus dinyanyikan oleh Nico. Bahkan salah seorang suster mendengar lagu tersebut. Diantara sadar dan

tidak sadar, Nico meminta suster untuk mendoakan dirinya karena dirinya sebentar lagi akan mati. Dia sadar bahwa dosa-dosa yang

diperbuatnya saat ini telah membawanya kepada sebuah garis akhir kehidupan di depan mata.

Tiba-tiba keangkuhan sang

panglima runtuh dalam sekejap, keegoannya takluk pada sentuhan pada sang pencipta. Dalam ketidaksadarannya, Nico seperti

melihat darah orang yang tertumpah. Dirinya begitu ketakutan dan saat maut terasa mendekat dirinya mengakui segala

perbuatan-perbuatan dosa yang telah dia lakukan selama ini. Pada saat itu, Nico merasakan kegelapan dan neraka sudah menjadi

tempatnya.

Di dalam batas pengharapannya kepada Tuhan, Nico berteriak kepada Tuhan agar mau menolongnya. Waktu dirinya

berteriak seperti itu, sang suster yang ada disitu berdoa. Selesai amin, 10 menit kemudian, tubuh dingin Nico pun mulai surut

perlahan-lahan. Dokter yang menyaksikan itupun bingung karena hal ini tidak pernah terjadi dalam praktiknya selama ini. Namun,

Nico percaya itulah Tuhan Yesus yang ajaib.

Sungguh suatu mukjizat yang luar biasa, Nico lepas dari cengkraman maut.

Menyadari dirinya masih bernafas, Nico langsung mengambil keputusan penting dalam hidupnya yakni melayani Tuhan seumur

hidup-Nya.

Keputusan Nico meninggalkan dunia premannya mendapat reaksi keras dari teman-temannya. Teman-temannya

menganggap Nico telah berkhianat kepada mereka dan akhirnya dirinya pun ditinggalkan oleh kelompok yang selama ini

diikutinya.

Nico tidak menyesal akan keputusan tersebut karena hidupnya adalah untuk menyenangkan hati Tuhan. Saat ini,

Nico benar-benar mengabdikan dirinya untuk menolong orang-orang yang terjerat dalam dunia preman.

“Arti Yesus bagi hidup

saya, Dia adalah prioritas hidup saya. Karena saya merasa tanpa Tuhan Yesus, saya tidak akan hidup. Karena pengorbanan Yesus di

kayu salib dengan kejahatan yang saya lakukan itu semestinya saya tidak layak. Mestinya saya, seorang Nico Kilikily sudah di

black list di kerajaan Surga. Tetapi, Tuhan Yesus mau mati di kayu salib oleh karena menanggung dosa-dosa saya. Kasih-Nya tidak

pernah terbatas dalam hidup saya,” ujar Nico mengakhiri kesaksiannya. (Kisah ini ditayangkan 16 Juni 2009 dalam acara Solusi

APAKAH INI ALKITAB TERBAIK?

Untuk anggota dan penggemar KOSAPLAWAN NEWS, anda bisa bergabung dengan kami di:

blog: kosaplawanews.blogspot.com & kosaplawanministry.blogspot.com

e-mail/ym: kosaplawannews40@yahoo.com

twitter: kosaplawaNews

facebook: kosaplawan news

facebook: ilyas kosaplawan alexander

facebook: koteka (komunitas tentara kerajaan Allah)

alamat: ketintang madya 66 surabaya-indonesia

hubungi: 082143568999

NRSV : ALKITAB TERBAIK ?
PERNAH mendengar buku beijudul "Doa Manasseh"? Bukan. Ini bukan buku terbitan penerbit Grafiti Press. Ini, sungguh, salah satu buku dari "ensiklopedi mini" yang kita kenal sebagai Alkitab.



Apalagi ini: Mazmur 151. Di manapun, versi Alkitab bahasa Indonesia atau daerah mana pun yang diterbitkanLAI, jumlah Mazmur tetap sama: 150. Tetapi, percaya atau tidak, ada yang disebut Mazmur 151.



Dan, tentu saja, ini bukan karangan "semau gue". Apalagi karangan palsu yang ditujukan untuk "menggoncangkan" iman Kristiani, semisal buku yang pernah beredar dalam terjemahan Indonesia dan sempat menimbulkan kegelisahan jemaat awam, yang berjudul "Injil Barnabas". Mazmur 151 ini, bisa ditemukan jika Anda membaca Alkitab Kristen Orthodoks, salah satu bentuk kekristenan tertua, bahkan jauh lebih tua ketimbang Kristen Protestan, yang sayangnya tidak dikenal di Indonesia mengingat mereka mempertahankan bahasa Yunani dalam liturgi mereka.



Nah jika Anda susah mencari Alkitab Kristen Orthodoks, "keanehan" di atas bisa ditemukan dalam Alkitab bahasa Inggris yang baru saja diterbitkan tahun lalu (1993, red): New Revised Standard Version: Catholic Edition (NRSV). NRSV sendiri, yang terbit pertama kali tahun 1990, sesuai namanya, merupakan versi yang diperbaharui dari Revised Standard Version (RSV, terbit 1952); sementara yang terakhir merupakan versi baru dari Alkitab bahasa Inggris paling terkenal, King James Version (1661). Konon, menurut laporan Crosslight tahun lalu, inilah versi Alkitab terbaik yang kita miliki saat ini.



Boleh jadi ini cuma "gombal" belaka. Jika dilihat faktanya, NRSV memang dipuji banyak kalangan berbahasa Inggris, baik para pakar Alkitab maupun orang awam. Kurang dari tiga tahun, NRSV telah terjual lebih dari 3,5 juta eksemplar, dan dianggap sebagai terjemahan Alkitab terbaik.



"Tidak ada terjemahan yang sempurna," ujar Pdt Dr. Dorothy Lee, pakar biblika dari Uniting Church Australia. "Tetapi NRSV dapat disebut terjemahan terbaik yang kita miliki saat ini." Tidak heran jika dia menggunakan versi ini dalam kelas yang diajarnya di United Faculty of Theology Melboume.



Lalu apanya yang beda dari versi ini dibanding versi lainnya? Pertama, adanya usaha menggunakan "bahasa nonsexistn dalam menerjemahkan Alkitab. "Bahasa Yunani tidak sangat sexist seperti bahasa Inggris," kata Lee. "Para penerjemah NRSV sadar bahwa bahasa Inggris telah lebih mengesampingkan wanita ketimbang bahasa Yunani. Saya kira lebih baik kita salah, namun menggunakan bahasa yang lebih inklusif."



Masalah ini sangat kontroversial di kalangan penutur bahasa Inggris. Untuk kita, publik berbahasa Indonesia, persoalan bias gender di mana wanita dikesampingkan -- dalam bahasa, memang tidak terlalu terasa. Misalnya Mazmur 1. Versi RSV berbunyi, "Blessed is the man who walks not..." Sementara NRSV: "Happy are those who do not follow..." [Edisi BIS: " Berbahagialah orang yang tidak..."]



Kedua, adanya usaha penerjemahan yang lebih bersifat oikumenis. Tim penerjemahnya sendiri, yang mulai ditugaskan tahun 1974, merupakan "gado-gado" dari sekitar 30 pakar biblika, lelaki dan perempuan, mencakup Kristen Protestan, Katolik Roma, Orthodoks Timur dan, untuk PL, melibatkan pakar dari Yahudi. Karena itu, Catholic Edition NRSV memuat "buku-buku aneh" bagi sementara kalangan, seperti tidak hanya kitab-kitab Deutero Kanonika yang ada dalam kanon Katolik Roma, tetapi juga kitab Esdras I dan II, Doa Manasseh, Mazmur 151, serta kitab Makabe III dan IV.



Ketiga, penggunaan sumber-sumber yang baru ditemukan, terutama apa yang dikenal sebagai "Naskah-naskah Laut Mati" yang ditemukan di gua Qum'ran tahun 1948. Hasilnya, bagian dari I Samuel 10 mendapat "tambahan" beberapa kata (sekitar empat ayat). Tambahan ini, konon, yang pertama kali diterbitkan dalam Alkitab berbahasa Inggris manapun!



Tidak heran jika Dr Lee menyebut NRSV sebagai "Alkitab paling up-to-date" dari semua Alkitab yang ada. "Kera tekstual yang dilakukan sangat luar biasa," ujamya memuji. Ia mengambil contoh penggalan kalimat dalam 1 Kor 13:3. Dalam RSV, juga dalam BIS, disebutkan ?dan saya menyerahkan diri untuk dibakar..? NRSV menerjemahkannya dengan "dan saya menyerahkan diri supaya dapat berbangga..." [Dalam BIS, kalimat "supaya dapat berbangga? ditambahkan di bagian "Catatan-catatan".]



Namun, yang paling kontroversial, adalah terjemahan Kej 1:2. RSV, termasuk Alkitab TB-LAI, menerjemahkan kata Ibrani ruach dengan "Roh Allah? Tetapi NRSV menerjemahkannya sebagai "angin dari Allah?. BIS mengambil alternatif lain: ?kuasa Allah? dengan catatan bahwa kata ini dapat diterjemahkan sebagai "Roh Allah", "angin dari Allah, atau bahkan "angin besar".



Bagi sebagian kalangan, terjemahan itu, sudah tentu, menimbulkan reaksi keras. Tetapi Prof. Robert Anderson, kolega Dr Lee, memberi alasan menarik tentang pilihan NRSV: "Terjemahan Roh Allah dari RSV, dengan 'R' besar, merupakan sumber dan sekaligus hasil dari pemikiran yang trinitarian." Maksudnya, yang menerapkan dogma Tritunggal Kristen pada konteks kitab Kejadian Yahudi yang sama sekali tidak mengenal konsep Tritunggal!



Cara penerjemahan begitu, tentu saja, mengandung bias tersendiri. "Satu-satunya cara untuk menghindari bias dalam penerjemahan," kata Lee, "adalah dengan melibatkan sebanyak mungkin penerjemah dari berbagai tradisi yang berbeda. Dalam hal ini, NRSV harus disebut terjemahan yang paling oikumenis."



Tetapi, bagaimanapun juga, pilihan semacam itu sudah memberi bias tersendiri pula. Apalagi jika yang dihadapi adalah teks-teks sangat kuno, dengan cara pandang dan cita rasa penghayatan, serta makna kata yang sama sekali berbeda dengan zaman sekarang.



"Banyak orang mengatakan bahwa terjemahan NRSV terlalu samar, terutama untuk PL," ujar Pdt Arthur van Eck, Direktur unit terjemahan Alkitab dari National Council of Churches Amerika, pemilik hak cipta NRSV. "Tetapi seorang pakar PB dari gereja Anglikan mengatakan, bahwa hal ini mencerminkan ambiguitas makna teks Ibrani itu sendiri. Inilah, sesungguhnya, masalah utama setiap penerjemah dan proses penerjemahannya."



Untuk kita, "konsumen" hasil terjemahan, persoalannya hanyalah kemauan untuk terbuka, kritis, dan arif dalam memandang berbagai versi Alkitab yang ada. Juga, yang terpenting, kemauan untuk membaca Alkitab itu sendiri.